Dapatkan cerita film terbaru, baca online novel cinta, download synopsis film, cinta terlarang, cerita cinta menarik, buku novel asmara

Wednesday 6 January 2016

Novel Online lengakap, Kisah Perjuangan Cinta

Kisah Perjuangan Cinta


KUKEJAR CINTA

'Selamat malam, Wid, How are you today?"

Sebuah whatsapp dari Dimas sampai di smartphone Widya. Yang menerima, tak lama membalas, Selembar senyum terselip, ketika Widya membaca pesan selanjutnya dari Dimas.

Tidak di pungkiri, hati Widya merasa senang.

Dimas akhirnya jujur pada perasaannya sendiri. Dimas datang dengan penuh hati. kata kata memang belum terucap, tapi Widya dapat merasakannya.

terkadang, ada senyum salah tingkah yang tertangkap Widya di kantor, Saat memorgoki dimas mencuri pandang. Perhatian Dimas yang besar kepada Widya saat dia mengerjaka project di bank sentral java.

Untuk saat ini, itu yang dia butuhkan.

Untuk saat ini, cukup.

Untuk saat ini, itu saja.

SELANJUTNYA >>>>>

Imam merasa tidak enak dengan pertengkaran terakhir dengan Widya. Bagaimanapun, Sebagai laki-laki Imam harus menyelesaikannya. Bukannya dia menghindar seperti yang biasa dia lakukan. Sore itu, motor Imam terparkir di depan banks sentral java. Imam bermaksud untuk menjemput Widya tanpa kabar dulu via whatsapp.

baru beberapa langkah Imam dari tempat parkir motor. Imam melihat Widya dan Dimas. Pemandangan yang membuatnya terganggu. Melihat Widya memegang tangan Dimas menuju mobil.

Widya!"

Widya langsung mengenali suara yang berteriak memanggilnya. Menahan sakit, Widya menoleh kepada Imam. Dia melihat Imam dengan Wajah yang penuh dengan tuduhan.

"kamu nuduh aku selingkuh." ini apa namanya?" Mata Imam menyala karena terbakar emosi yang tak tertahankan di dada.

"imam, tolong, See.."

"Lo nggak usah ikut-ikutan. ini urusan gue sama pacar gue. Imam tidak memberikan kesempatan kepada dimas untuk menjelaskan.

"Wid.., Sebaiknya kau balik kantor dulu, ya? Biar kamu bisa menyelesaikan urusan kamu sama ima ddengan baik. Dengan hati-hati dimas berbisik, Memberika ruang waktu kepada Imam den widya. Tidak ettis bila ada diadiantara pertengakaran mereka. Widya mengangguk pelan. Dimas menjauh.

"Mas, ini tak seperti yang kamu pikirkan."

"Bener-bener ya..., Bisa vanget kamu balikkan cerita." Imam menggeleng kepala.

"Mas, nggak gitu..." Widya menahan tangis.

"Nggak gitu gimana?"

"Tuduhan kamu nggak bener!"

"Lho?, tadi apa yang gue lihat?"

"Nggak selalu yang kamu liat itu seperti yang kamu pikirkan, Mas."

"Huh?!"

"Aku nggak selingkuh, mas!"

Oh, Ya?" Wajah Imam begitu sinis.

"Selama ini aku selalu belain kamu didepan bapak. Aku sampai sekarang setia menunggu kamu selesai skripsi. Seharusnya, Tuduhan aku selingkuh itu jangan pernah terpikirkan sama kamu. kamu seharus..."

Imam mendadak kehilangan selera untuk mendengarkan penjelasan Widya. Imam bener-bener bosan dengan kata "seharusnya" yang selalu mencul dari mulut Widya. penjelasan Widya diputuskan dengan langkah Imam yang berbalik arah, kembali menuju tempat parkir.

"MAS! MAS! jangan pergi, Mas! Jangan tinggalin aku!"

Helm sudah menutupi wajah Imam. Kata kata yang meluncur dari mulut Widya ketika motornya melintas, sudah tak ada artinya lagi, Imam sudah enggan mendengan teriakan Widya.

Apa yang Imam lahat sudah cukup. tak perlu lagi dijelaskan dan dibela dengan kata-kata.

Air mata Widya sudah tak tertahan. menahan sakit, terutama di hati.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Novel Online lengakap, Kisah Perjuangan Cinta

0 comments:

Post a Comment