Dapatkan cerita film terbaru, baca online novel cinta, download synopsis film, cinta terlarang, cerita cinta menarik, buku novel asmara

Sunday 3 January 2016

Film Bioskop Kukejar Cinta Hingga Ke Cina, Imam kerumah Billy



KUKEJAR CINTA

Smartphone baru Imam pegang, Setelah jia li pulang. Nitifikasi whatsapp, SMS, dan missed calls langsung muncul. Imam segera membalas whatsapp widya.

"Wah, Gawat, nih..., dia marah besar."


"Imam memutuskan untuk tidak langsung pulang ke indekos, melainkan pergi ke rumah Billy. Diam-diam, Imam membutuhkan sahabatnya untu untuk memdengarkan.

"laper."

"lah, laper, kok, kesini."

Kiriman ortu belum nyampe, nih, Sob, Kas bon, dong di restoran elo."

"Hih!"

"Ganteng, Deh, elo bil, Kayak bruce lee.

"Elo, tuh pinter, ya. tau banget lo jam gue kontrol restoran.."

"Siap jadi sopir agan selama seminggu, asal makan gratis.

imam mengambil kinci mobil yang ada diatas meja kamar Billy. tanpa diminta, dia sudah ada di balik kemudi, membawa Billy ke salah satu restorannya di semarang. Sudah kebiasaan Billy, bekerja dari jam 8 sampai pukul 14:30. kembali kerumah, lalu melanjutkan kontrol restorang pukul 19:00. Imam sudah hafal kebiasaan itu, karena itu pun, bukan kali pertama Imam diminta traktir dengan dalih anak indekos yang kiriman dari ortu belum sampai.

mereka duduk ditempat bisa, tidak jauh dari kasir, saling berhadapan. Imam makan dengan lahap, malah sempat minta tambah, Billy hanya menggeleng kepala melihat keakuan sahabatnya.

"napa lo?"

"Suhu Billy, kok, tau, sih, kalau gue ada masalah?"

"kayak baru kenal elo kemaren aja."

"Jomlo, Bro.., Dia jomlo!"

"Dia siapa?"

"Sicantik berjilbab yang kemaren ada diklateng sam poo kong itu, lho, Bro!" Jawab imam antusias.

Billy menarik nafas panjang. Ya, terus, kalau dia jomlo kenapa? Heboh amat." Dia lalu meneguk segelas teh hangat yang ada di meja.

"Gue berasa..., Ada jeda sebelum imam melanjutkan kata-katanya." jatuh cinta, Bro!" Ekspresi Imam begitu roomantis.

Billy tersendak. tanpa sengaja, Air teh yang sedang diminumnya tersembur. kaget.

"Berasa doang?"

Imam cengengesan.

"Belum jatuh cinta beneran?"

"Berasa doang, sih, tapi bisa jadi ini cinta beneran."

"Lo cinta beneran sama Widya, kan?"

"yaelah, Bro,,,. kan, tadi gue kan ngebahahas yang pake jilbab." raut wajah Imam berubah.

"Beneran menjemput masalah, lo."

Billy menggeleng kepala bersamaan dengan smartphone Imam yang berbunyi. Dari layar terbaca nama Widya.

Imam berusaha tenang menjawab, meski dia tahu, Widya pasti marah, hai, sayang..., Mmm, Iya, sori banget aku seharian sama billy, terus handphone ketinggalan dimobil billy, Aku juga nggak nyadar. iyyaaa, kamu pasttikesel, ya, Maaf, ya."

Lima menit kemudian, telpon ditutup. Dengan santai dan tanpa beban, Imam melanjutkan makan malamnya.

"Seharian bareng gue dimana, tuh?"

"Udahlah biar cepet. Pusing gue denger kata seharusnya a, seharusnya b, seharusnya c sampai seharusnya Z, capek!"

'Emang seharian ini kowe sama siapa? Ke mana?"

imam lalu menceritakan semuanya. bertemu jia li di pecinan. Tidak jadi makan diretoran milik Billy. jalan jalan menyusuri semarang sambil membicarakan apa saja. hal hal yang tidak penting yang rasanya menyenangkan da menghangatkan hati."

"Udahlah, Bro gue nggak ngerasain devinisi yang menyenangkan kayak hari ini. " Billy diam. lama sekali, Imam jadi tak enak.

'Kenapa, sih, lo?"

"Kayak gini yang maksud lo jatuh cinta?"

"Hmm.., kira kira begitu, Iya."

"lo, tau nggak, sih, Indikasi selingkuh?"

Imam tidak menjawab.

"Pertama, udah lancar berbohong. Kedua, Nggak punya perasaan bersalah ketika berbohong, Asal dirinya sendiri happy."

Imam masih diam.

"yaa..., kayak kowe iki."

Imam membuka smartphone. Dimi melihat wajah jia li dalam foto yang dia ambil, saat pertama kali mereka bertemu di klateng sam poo kong. Diam-diam hatinya memang sedang mendua.

"maksud lo?"

"lah, pake nanya."

Tanpa melihat Billy. Imam terus melihat foto jia li dalan smartphone." Cuama keliling-keliling semarang aja, kok, sama..."

"Sama siapa?" Suara Widya tiba tiba terdengar jelas dibelakang telinga Imam. Imam langsung berbali. kaget.

"Widya?" Imam sedikit pucat. Sulit dipercaya ada Widya disini.

"Foto siapa tu di smartphone kamu?" Mata Widya fokus pada smartphone Imam.

"Bukan siapa-siapa." Imam dengan cepat menutup. lalu menyakukan smartphone. Widya tidak boleh tahu.

radar Billy langsung menangkap rasa tidak enak. Billy merasa harus keluar dari drama percintaan yang diprediksi akan berlangsung selama lima seasons ini.

"Bro, Gua balik duluan, ya. Lo mau nganterin Widya, kan?" Billya berdiri dari tempat duduk, kemudian dengan cepat menyambar kuci mobil yang ada di atas meja.

"heh!, Motor gue, kan, di tempat lo, bro." Imam lalu berusaha memberikan kode-kode jangan pulang dulu, dong kepada Billy.

"Lo ambil aja. urusan dalam negri, gue nggak ikutan. ya!' Billy mengangkat kedua tangannya dan pergi.

"Sama siapa, Mas?"keliling-keliling semarang sama siapa?" Wajah Widya benar-benar tidak bersahabat." Jangan pikir, aku nggak denger omongan kama tadi.'

"kamu sma siapa kesini?"

Nggak penting, Mas. Yang penting iitu kamu jawab pertanyaan aku."

"kan, udah aku jelasin kalau seharian aku sama Billy." Imam berusaha tenang.

"Bohong!" Suara Widya meninggi." Itu tadi foto siapa?"

keluar, yuk! Ngak enak di sini." Imam menarik tangan Widya, tapi Widya menolak." Wid?"

meski kesal, Widya menuruuti kata Imam. Widya keluar retoran dan diikuti Imam, Yang diiringi tatapan mata kepo pengunjung lain yang sempat mendengar suara tinggi Widya.

"kamu, Ya, Mas. Nggak seharusnya kamu bohong sama kau!" Di luar restoran, Widya terus konsisten dengan angkara murkanya pada Imam.

"kata siapa aku bohong."

"Jadi, kamu nggak bohong?

"Nggak."

"Kamu bohong!"

Widya berjalan meninggalkan Imam. Imam diam saja melihat Widya dengan baju kantor dan high lells, melangkah cepat menjauhi Imam.

Sadar Imam tidak mengikuti, Widya membalikkan badan. " Bener, kan, kamu bohong? Aku jalan gini, kamu diem  aja. Nggak berusaha ngejar." Widya lalu berjalan lagi. Ingin lebih ceppat, tapi high hells yang dipakai membatasi pergerakannya.

Imam lalu mengejar Widya.

Ternyata, aksi kejar kejaran itu menjadi tontonan. Billy belum pulang ke rumah. Dia sebenarnya menunggu Imam diluar. Sambil menunngu, Billy memesan wedang ronde yang kebetulan lewat di jalan depan restoran.

"Mas... nonton sinetrok, yuk, mas! Wedang rende-nya satu  yo, Mas." Billy menghampiri tukang wedang.

"iyo, mas. bener-benar kayok nonton sinetron iki, seru!" tukang wedang rode terkekeh.

"Emang serba salah, sih, Mas. Dikejar salah, nggak dikejar apalagi"

Imam meraih bahu widya yang dikejar, akhirnya berhenti.

"Wod..Wid.., Udah, dong, Wid, Aku, kan, udah jelasin tadi. Kamu, kok, pergi gitu aja?"

"Seharusnya, Mas jujur sama aku." kedua tangan Widya terlipat di dada. Defensif.

'Wiid, Aku pergi sama billy." kedua tangan imam memegang bahu widya.

Pandangan mereka beradu. ingin seklai widya percaya dengan kata kata Imam. Tetapi, Dia tidak bisa menemukan kejujuran di mata pacarnya itu.

Selengkapnya>>>>

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Film Bioskop Kukejar Cinta Hingga Ke Cina, Imam kerumah Billy

0 comments:

Post a Comment