situs (download) baca artikelnovel film bioskop terbaru gratis terlengkap
Sore itu setelah dua jam menunggu, Imam dan pak munawar dudud berhadapan diruang dosen universitar negri semarang. Sama seperti pertemuan terakhir bab tiga akhir minggu yang lalu, kali ini masih memerlukan refisi lagi. Skripsi Imam habis dibantai. pak munawar dengan sigap mencoret bab tiganya. Disaat diam diam berharap revisinya berhenti, Disaat yang sama pula pak munawar mencoret sate alenia bab tiga skripsi imam.
"yang ini kebapa masih belum revisi."
"sebetulnya sudah, pak."
Pak munawar menaruh kacamatanya. Iman dengan jelas melihat pandangan pak munawar yang penuh amarah. Lah? Kenapa tidak ada perbaikan? Apa yang kamu rivisi? masih begini saja."
Imam tidak menjawab. Dosen yang terkenal suka membantai skripsi mahasiswa itu, melanjutkat coret coret bab tiga skripsi milik imam.
"revisi lagi, ya! Yang benar, dong. Saya cuma buang buang waktu saja, nih, kalau kamu tidak ada progres."
Ujar pak munawar kesal.
Imam mengangguk." Baik, pak. Jadi, asisten selanjutnya minggu depan, Pak?"
"Minggu depan saya jadi dosen tamu disurbaya. minggu depannya yang lagi saja, Waktu yang sama.
"Baik, pak. Terima kasih waktunya."
Imam keluar dari ruangan dosen dengn penuh rasa kecewa. Padahal dia yakin kalau bab tiga ini lulus dari revisi. Sayang, kenyataannya tidak demikian. Terpaksa harus revisi lagi. yang lebih menyesalkan, asisten selanjutnya baru bisa dilakukan dua minggu lagi. Imam kembali menelan pil kekecewaan yang pahit. Imam berjalan menuju tempat parkir motor dengan gontai. Langit berangsur gelap. Pukul 17:30 Imam berjanji untuk menjemput widya. Pelan, dia memicu motornya menuju bank centran java.
Baca lebih lanjut >>>>
Sore itu setelah dua jam menunggu, Imam dan pak munawar dudud berhadapan diruang dosen universitar negri semarang. Sama seperti pertemuan terakhir bab tiga akhir minggu yang lalu, kali ini masih memerlukan refisi lagi. Skripsi Imam habis dibantai. pak munawar dengan sigap mencoret bab tiganya. Disaat diam diam berharap revisinya berhenti, Disaat yang sama pula pak munawar mencoret sate alenia bab tiga skripsi imam.
"yang ini kebapa masih belum revisi."
"sebetulnya sudah, pak."
Pak munawar menaruh kacamatanya. Iman dengan jelas melihat pandangan pak munawar yang penuh amarah. Lah? Kenapa tidak ada perbaikan? Apa yang kamu rivisi? masih begini saja."
Imam tidak menjawab. Dosen yang terkenal suka membantai skripsi mahasiswa itu, melanjutkat coret coret bab tiga skripsi milik imam.
"revisi lagi, ya! Yang benar, dong. Saya cuma buang buang waktu saja, nih, kalau kamu tidak ada progres."
Ujar pak munawar kesal.
Imam mengangguk." Baik, pak. Jadi, asisten selanjutnya minggu depan, Pak?"
"Minggu depan saya jadi dosen tamu disurbaya. minggu depannya yang lagi saja, Waktu yang sama.
"Baik, pak. Terima kasih waktunya."
Imam keluar dari ruangan dosen dengn penuh rasa kecewa. Padahal dia yakin kalau bab tiga ini lulus dari revisi. Sayang, kenyataannya tidak demikian. Terpaksa harus revisi lagi. yang lebih menyesalkan, asisten selanjutnya baru bisa dilakukan dua minggu lagi. Imam kembali menelan pil kekecewaan yang pahit. Imam berjalan menuju tempat parkir motor dengan gontai. Langit berangsur gelap. Pukul 17:30 Imam berjanji untuk menjemput widya. Pelan, dia memicu motornya menuju bank centran java.
Baca lebih lanjut >>>>
0 comments:
Post a Comment